September 13, 2018

Jenis-Jenis Jurnalistik

Jurnalistik Praktis | September 13, 2018
Jenis-Jenis Jurnalistik
DI posting sebelumnya sudah dibahas Sejarah Jurnalistik dan Pengertian Jurnalistik. Kali ini kita bahas jenis-jenis jurnalistik atau macam-macam jurnalisme.

Jenis-Jenis Jurnalistik dari Segi Media

Dari segi saluran atau media publikasi karya jurnalistik, jenis-jenis jurnalistik dibagi menjadi tiga, yakni:
  1. Jurnalistik Cetak
  2. Jurnalistik Elektronik/Jurnalistik Penyiaran
  3. Jurnalistik Online
Jurnalistik Cetak adalah proses jurnalistik dengan media cetak sebagai media publikasinya, yakni suratkabar (koran), tabloid, dan majalah. 

Jurnalistik Elektronik yaitu proses jurnalistik dengan menggunakan radio dan televisi sebagai media publikasi. Jurnalistik elektronik disebut juga jurnalistik penyiaran (broadcast journalism).

Jurnalistik Online adalah proses jurnalistik yang menggunakan wesbite (situs web) sebagai media pubikasi yang dikenal dengan sebutan media online, media daring, media siber, atau media digital. 

Jenis-Jenis Media


Jenis-Jenis Jurnalistik dari Segi Konten

Jenis-Jenis Jurnalistik dari segi konten sangat beragam. Di antaranya sebagai berikut;

1. Citizen Journalism (Jurnalisme Warga)

Citizen Journalism (CJ) adalah aktivitas jurnalistik berupa penyebaran berita atau informasi yang dilakuan oleh warga biasa (bukan wartawan) melalui media massa, termasuk melalui situs pribadi (blog) dan media sosial media seperti Twitter, Facebook, dan Instagram.

Aktivitas jurnalistik warga melalui internet (blog dan media sosial) dikenal juga dengan sebutan Internet Citizen (Netizen) Journalism.

Citizen Journalism juga dikenal dengan nama lain, seperti Participatory Journalism, Open Source Journalism, dan Grassroot Journalism.

2. Yellow Journalism (Jurnalisme Kuning)

Yellow Journalism atau jurnalisme kuning adalah jenis jurnalisme yang berupaya untuk menciptakan kesan-kesan sensasional yang biasanya dilakukan dengan pemburukan makna yang kurang memerhatikan substansi peristiwa untuk membuat banyak pembaca membaca berita tersebut.

Tujuan dari jurnalisme ini adalah untuk meningkatkan trafik atau penjualan.

Jurnalisme Kuning dinilai sebagai jurnalisme yang tidak profesional dan tidak punya etika. Pemberitaan yang bombastis, dengan judul yang menyebabkan munculnya pemaknaan yang cenderung mengarah pada makna-makna yang sensasional membuat jurnalisme ini sangat mudah menarik perhatian orang, walaupun nantinya isinya ternyata tidak seperti yang dikesankan dalam judul.

Dari segi sejarah, istilah jurnalisme kuning diperkirakan muncul pada tahun 1800-an. Jurnalisme kuning pada awalnya terjadi dengan “pertempuran berita utama” dua koran besar di New York, yaitu antara Joseph Pulitzer (New York World), dan William Randolph Hearst (New York Journal).

Pada tahun 1897, istilah jurnalisme kuning kemudian dimunculkan oleh The New York Press. Kata kuning dimunculkan karena warna kedua koran tersebut adalah kuning.

Istilah kuning disebutkan berasal dari berbagai peristiwa tertentu, tidak hanya dari adanya warna kuning pada kedua koran tersebut.

Ada yang menyebut kata kuning digunakan karena harga kedua koran tersebut murah meriah, dalam istilah jurnalisme disebut dengan koran satu sen Ada pula yang mengatakan kata kuning diambil dari nama yellow kid (tokoh dalam sebuah komik di Amerika).

3. Jurnalisme Lher

Jurnalisme Lher mirip jurnalisme kuning. Jurnalisme Lher cenderung menampilkan hal-hal erotis atau pornografi. Oleh karena itu, ada pula yang mengistilahkannya dengan istilah jurnalisme pornografi.

4. Jurnalisme Presisi

Jurnalisme Presisi adalah jurnalisme yang menerapkan ilmu sosial di dalam dunia jurnalistik dan berupaya untuk mencari ketetapan informasi dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial terkait.

Asal-usul jurnalisme dikemukakan Philip Mayer pada 1969-1970 ketika ia menjadi dosen tamu di Russel Sage Foundation, New York.

Sekitar setahun kemudian, tahun 1971, Everertte E. Dennis dari Kansas State University mengajar “The New Journalism” di University of Oregon.

Dennis berbicara tentang apa yang telah dikerjakannya di Detroit. Ia menyebutnya sebagai sebuah awal dari jurnalisme baru (new journalism). Jurnalisme baru tersebut kemudian diberi nama jurnalisme presisi.

Jadi, jurnalisme presisi adalah kegiatan jurnalistik yang menekankan ketetapan (presisi) informasi dengan memakai pendekatan ilmu sosial dalam proses kerjanya.

Hal penting dalam jurnalisme presisi adalah berkaitan dengan data, yaitu:

  • Koleksi data. Data tentu saja harus dicari dan bukan ditunggu.
  • Simpan. Jurnalis bisa membuka data-data lama di dalam file.
  • Mendapatkan kembali data. Alat-alat dalam jurnalisme presisi dapat menolong kita untuk mendapatkannya kembali data yang sudah kita koleksi dan simpan.
  • Analisis. Maksudnya adalah jurnalis presisi akan melakukan pengolahan data, dibandingkan, disamakan, dikurangi, ditambah untuk membuat kesimpulan sebuah berita.
  • Reduksi data. Mengurangi data yang dianggapnya tidak begitu relevan.
  • Mengomunikasikan. Artinya, data-data yang sudah diolah tersebut kemudian ditulis dan dibuat berita di media.


5. Jurnalisme Kepiting

Istilah Jurnalisme dipopulerkan oleh wartawan senior, Rosihan Anwar, merujuk pada sepak terjang pendiri harian Kompas, Jakob Oetama. 

Jakob dinilai piawai dengan how to play sebagai wartawan. Pembaca diajak berputar-putar dulu ketika membaca berita atau opini untuk menyiasati kekuasaan hegemonik Orde Baru. Hal itu dilakukan agar Kompas bisa bertahan atau tidak diberangus.

Jurnalisme kepiting adalah jurnalisme yang juga mementingkan “jalan tengah” (jalan aman) dalam mengangkat isu atau kasus yang berisiko politik tinggi.

Selain kelima jenis jurnalistik di atas, masih banyak jenis-jenis jurnalistik lainnya, antara lain:
  • Peace Journalism (Jurnalisme Damai)
  • War Journalism (Jurnalisme Perang)
  • Jazz Journalism (Jurnalisme Jazz)
  • Adversary Journalism / Adversarial Journalism (Jurnalisme Oposisi)
  • Jurnalisme Partisan
  • Checkbook Journalism
  • Crusade Journalism
  • Advocay Journalism (Jurnalisme Advokasi)
  • Immersion Journalism
  • Journalism of Attachemen
  • Jurnaslistik Sastra
  • Jurnalisme Wisata
  • Jurnalisme Sosial Media
  • Click Bait Journalism (Jurnalisme Umpan Balik)
  • Mobile Journalism (Jurnalisme Seluler)
Demikian Jenis-Jenis Jurnalistik.*

Previous
« Prev Post

No comments on Jenis-Jenis Jurnalistik

Post a Comment

Komentar spam yang menyertakan link aktif tidak akan muncul